Bismillah…
Kata orang, hidup Saya dipenuhi keberuntungan.
Saya sih, mengaminkan saja apa yang disangkakan baik oleh orang-orang.
Bisa makan 2-3 kali dalam sehari, makan daging seminggu sekali, masih bisa pesan gofood, dan masih memiliki pekerjaan dan pemasukan rutin tiap bulannya, ditambah dengan keberadaan keluarga yang hangat dan saling mengasihi satu sama lain.
Kalau itu yang dimaksud dengan keberuntungan hidup, jelas Saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung.
Sampai di suatu ketika, Saya mulai melihat ke sekeliling pergaulan Saya dan menyadari betapa banyaknya jaringan pertemanan yang telah membawa dan memandu sampai akhirnya Saya pun bisa melangkah sejauh ini.
Bermula dari perkenalan singkat dengan seorang teman dari teman, yang membawa pada jalur rizki yang tidak pernah Saya bayangkan sebelumnya.
Betapa tidak, dari awalnya orang yang biasa-biasa saja, sampai akhirnya bisa berkenalan dengan beberapa konglomerat terkenal dan menimba ilmu dan bahkan sampai bekerja dengan salah satunya, apa nggak dibilang beruntung hidup Saya?
Jadi kalau ada banyak orang yang menilai Saya sukses, ya Saya sih akan dengan senang hati mengamini, wong yang memberi kesuksesan itu Dia kok, kita kan sebagai menungso hanya mengamini semua doa dan harapan baik.
Dan kalau ditanya, apa sih rahasia sukses Saya? Well, Saya sih cuma bisa bilang, “Jadi orang baik aja deh.”
Bukan berarti Saya merasa diri sebagai orang paling baik, tapi sejatinya kebaikan dan nasib baik itu selalu berdampingan, at least kalau nggak bisa dapetin di dunia ya insyaAllah takdir baik akan menunggu Anda di akhirat nanti.
Orang yang kaya raya itu banyak, tapi yang punya karakter, itu yang jarang, dan itu nggak bisa diajarin, cuma bisa dibentuk mulai dari lingkungan terdekat kita. Dan kita berhutang budi sama seluruh circle keluarga dan pertemanan yang membentuk jati diri kebaikan kita.
Ga usah jauh-jauh deh, mulai dari sopan-santun belajar pakai tangan kanan, membiasakan nggak ngomong bahasa-bahasa kebun binatang, itu aja udah proses pembentukan attitude yang baik.
Dan menariknya, Nabi kita pun sudah mencontohkan dengan perilakunya, bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap sesama.
Jadi kalau untuk kesekian kalinya masih ada yang nanya kenapa hidup Saya selalu dipenuhi keberuntungan, Well, sekali lagi Saya akan bilang, “Jadi orang baik aja deh, dan lihat efek domino dari kebaikan-kebaikan yang udah kita sebar.”
Nggak perlu juga berharap balasan kebaikan dari orang yang sama, bukan seperti itu cara kerja dunia. Akan ada banyak tangan-tangan lainnya yang selalu siap dan sigap melipatgandakan kebaikan yang kita tabur.
Kalau Rasulullah bilang nih, jauhi dosa dan maksiat, karna sesungguhnya yang menjauhkanmu dari rizkimu adalah dosa-dosamu.
Kalau kalimat itu masih terlalu sulit untuk dipahami (nggak ngerti, apa hubungannya antara dosa dan rizki?), cukup yakini saja, jika semesta bekerja dengan sistemnya sendiri, di mana setiap kebaikan yang dilakukan akan menjadi magnet bagi rizki-rizki baik yang bertebaran di luar sana.
Menjadi pribadi yang memiliki daya tarik (magnet) rizki, secara beruntun dan sistematis dijelaskan oleh Ustadz Nasrullah dalam bukunya Rahasia Magnet Rezeki, lepaskan satu persatu dosa yang masih melekat, konsisten berbuat baik, selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain dan bersikap tuluslah tanpa tendensi apapun, selanjutnya tunggu saatnya Allah akan membaikkan rizki kita perlahan-lahan dengan cara-Nya.
Dan nggak cukup dengan buku, secara gamblang konsep pribadi Magnet Rizki juga bisa Anda dengarkan perlahan-lahan sampai akhirnya ketagihan dalam kumpulan Audio Magnet Rezeki.
Orang sukses bilang, jika iingin menjadi orang sukses, setidaknya bisa dimulai dengan melakukan hal-hal ini:
Jadilah seorang pembaca yang baik, senang belajar, buat orang nyaman dan betah karena ada banyak bahan yang bisa diobrolin bareng.
Terus berjalan, lakukan perjalanan, karena dengan berjalan akan ada banyak hal yang bisa kita lihat dan memperbaiki sudut pandang kita, membentuk komposisi yang lebih pas untuk keseluruhan hidup yang kita jalani.
Orang bijak bilang, “Lakukanlah perjalanan, agar kamu tau siapa dirimu” (agar dapat memahami prinsip hidup apa yang harus terus dipegang, mengokohkan jati diri).
Milikilah kemampuan berbicara yang baik. Dan ucapan yang baik nggak keluar begitu aja, dia terbentuk dari akal pikiran dan hati yang jernih.
Selamat menjadi orang baik.
Dari Saya BEJO a.k.a. BEnjamin JOesoef Khalily
*Tulisan ini terinspirasi dari serial audio KEPO eps #67 (Kirim Email Podcast) Mas Fikry Fatullah episode KEPO Membangun Jaringan dalam Bisnis Bersama Arif Setiawan.
Allahu yubarik fik
1 Response
[…] Dan semudah Ia menyelamatkan anda dari kecelakaan parah yang menghancurkan kendaraan anda tanpa ada sedikit pun luka pada tubuh anda, hanya tersisa shock dan dompet yang menipis akibat bengkaknya biaya service. Orang bilang masih bejo. […]