Always start with Basmallah

Memaknai Konsistensi dan Komitmen dari Kisah Nabi Musa AS

Bismillah…

Dia (Syekh Madyan) berkata: “Sesungguhnya, aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah satu dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik. (Q.S. Al-Qasas: 27)

Percakapan Nabi Musa dengan Syekh Madyan mengajarkan kita akan pentingnya menjaga konsistensi dalam perjalanan kehidupan yang dilalui. Dalam hal ini batasan antara 8-10 tahun menjadi ukuran yang dipakai untuk melihat konsistensi dan komitmen kedua pihak. Tentu saja, ada banyak hal yang akan terjadi selama masa itu. Begitu juga dengan transfer nilai-nilai kebaikan antara keduanya.

Bahkan, seorang Kyai besar pun pernah mensyaratkan kepada muridnya untuk hanya menerima 2 santri saja selama 10 tahun pertamanya mengajar. Persyaratan yang di luar logika untuk orang awam seperti kita. Bilangan 10 tahun agaknya menjadi waktu yang valid dari mulai menanamkan nilai-nilai baru, mengukur daya tahan, resistensi dan etos kerja seseorang, sampai dengan merubah paradigma dan tingkat kematangan emosi kedua pihak yang saling berkaitan.

Memberikan makna, bahwa apapun yang dicita-citakan harus diusahakan dengan bersusah-payah terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya akan dinikmati bersama.

Lantas, bagaimana caranya untuk bisa bertahan di 8-10 tahun perjalanan? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Gambaran paling dekat bisa anda lihat dari diri anda sendiri atau dari pernikahan kedua orangtua (bila masih bersama setelah 10 tahun usia pernikahan). Tidak mudah untuk dilalui, namun bukan hal yang mustahil untuk dijalani. Butuh banyak kesabaran dan rasa syukur yang tak pernah padam, belajar nrimo kalau kata orang Jawa. Diam saat yang lain bicara, bicara bila memang harus ada yang dibicarakan, jangan dipendam dan malah menjadi kumpulan emosi yang bisa muncul sewaktu-waktu, belajar membangun kepekaan dan menjadi bagian dari satu sama lain.

Wallahu a’lam bisshowab.

dewi

Setiap Wanita punya cerita. Setiap manusia bisa bercerita. Setiap post di blog ini adalah rangkaian cerita kehidupan Kita, ya Saya dan Anda. Karena setiap Kita, melangkah di antara cerita 1 menuju cerita lainnya. Saat ini mungkin cerita Saya, besok bisa saja menjadi cerita Anda. *Writing Enthusiast* Selain mengelola laman dewifitriani.com, Saya pun aktif di samaraquran.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *