
Happy Life. Enjoy More. Bahagiamu Tanpa Syarat
Ku bukan orang yang anti sama tiupan lilin di atas kue ulang tahun, meski Ku nggak pernah juga berniat merayakan ulangtahun dengan tart bermacam-macam jenisnya
Tapi selepas melewati 10 thn perjalanan gini, Ku jadi ingin memberikan kebahagiaan, hadiah dan ucapan selamat untuk diri sendiri, “Selamat karena udah sedemikian banyak perjalanan yang Kamu lalui, mulai dari yang receh-receh sampai semua tumpukan sampah yang akhirnya bikin Kamu terus melaju sampai ke titik ini. Semua hempasan pandangan sebelah mata, tikungan, fitnah dan sorotan negatif lainnya.”
Dan, hufttt…
Ku baru paham perlunya lilin ulang tahun. Meniupkan segala titik terendah yang udah menumpuk, seolah berucap: “Lepasin aja semuanya, biar ringan dikit-dikit”.
Kopi Luwak toh juga terbuat dari kotoran luwak, tapi wangi dan dihargai lebih mahal dibandingkan kopi biasa.
Belum lagi kalau mau kamu sandingkan dengan mutiara dan intan berlian. Nggak sebentar waktu yang diperlukan untuk mengikis dan memolesnya, bikin sakit, meski awalnya campur-baur sama serpihan, lama-lama terlihat juga kilaunya.
Meski demikian, Ku juga nggak akan nuntut Kamu untuk jadi barang mahal, karena percuma Kamu berada di puncak gunung kalau nyatanya Kamu lebih mencintai tepian pantai.
Nggak usah memaksakan definisi kebahagiaan orang lain untuk bisa Kamu lekatkan pada dirimu. Cukup bahagiakan dirimu dengan cara paling ringan dan santai yang bikin Kamu semakin menikmati kehidupan.
Izinkan dirimu bahagia, biar lebih banyak kebahagiaan yang bisa Kamu tularkan untuk atmosphermu.
Cara bersyukur paling sempurna adalah ketika kamu sudah mengizinkan dirimu bahagia dengan semua ketidaksempurnaanmu, mengizinkan orang lain memberi kritik dan saran yang membangun tanpa harus membiarkan pikiran mereka berkeliaran di kepala apalagi hidupmu.
#jumuahpray