♥ Kapan Mulanya Seorang Suami atau Istri berkata bohong kepada pasangannya? ♥
.

Together in Love | pic. cre. Photo by Shelby Deeter on Unsplash
.
Suatu waktu di suatu tempat, seorang wanita – yang juga seorang istri- memasuki ruangan, kita sebut saja namanya Tante Juni (aka. Tante/ Sis Jun).
.
.
Mas CS:
“Eh, Tante Jun, apakabar Tan? Lama nggak keliatan, mau bayaran ya? Wah, pas banget nih Tan. Lagi ada promo perpanjangan member, hari terakhir lagi nih promonya.”
Tante Jun:
“Nah, itu dia Dek. Tante mau perpanjang member Tante, tolongin yah… Bisa kan yah, itu kwitansinya, tolong ditambah-tambahin gitu.”
Mas CS:
“Ditambahin? Ditambahin barang yang mau dibeli maksudnya Tan?”
Tante Jun:
“Ih… bukan… aduh, masa nggak ngerti sih kamu, masih muda kok tulalit… Itu lho, ditambahin tulisan harganya di kwitansi, biar keliatan agak banyakan tagihannya kalau ditunjukin ke si Oom, kan enak nanti reimbursenya, mayanlah buat jajan-jajan somay lebihannya, secara si Oom pelit banget.”
Mas CS:
“Oooh… dimark up maksudnya Tan?”
Tante Jun:
“Nah, iya itu, iya bener, itu namanya, dimark up. Bisa ya, tolong ya, dibantu. Nanti kamu saya kasih persenan deh. Bakso si Mamang semangkok.”
Mas CS:
“Wah, nih, maap-maap banget nih Tan. Kalau di sini nggak bisa Tan, terima model-model gitu. Tuh Tan (sambil nunjuk), udah ada pamfletnya gede banget ditempel di dinding.
‘TIDAK MELAYANI PERMINTAAN MARK UP NOTA/ KWITANSI’
Tante Jun:
“Ah, Kamu, nggak bisa bikin orang seneng.” Dengan masih ngedumel, Tante Jun langsung ngeloyor pergi.
Mas CS:
“Loh.. loh.. Tan, Tante Jun… Ini bayarannya gimana Tan?
Tante Jun:
“Bodo amatlah, nggak jadi aja.”
.
Tante Jun hanyalah satu contoh dari beberapa wanita yang ada dalam kondisi serupa, dengan beragam alasan yang melatarbelakanginya.
.
.
Pernikahan dibangun di atas landasan keimanan. Berkata benar dan jujur adalah asas keimanan. Jangan memulai riak kehancuran dengan dusta (istri atau suami mulai berkata bohong). Karena tidak akan bersatu antara dusta dan iman. Ibarat arah mata angin, yang satu akan berjalan ke arah barat, sementara yang lainnya akan berjalan ke arah timur.
.
Ingin Pernikahanmu Baik, Benarkan dulu Keimananmu
.
Masalah uang memang sensitif. Tapi jangan sampai uang dijadikan alasan untuk mulai membangun hubungan di atas kebohongan. Bila memang terdapat ketidaksepakatan dalam hal finansial atau untuk perkara rumah tangga lainnya, bicarakan dengan pasangan.
Cari waktu terbaik dan nyaman untuk bicara berdua dari hati ke hati. Ambil titik temu dan solusi terbaik berdasarkan tuntunan agama dan sesuai dengan goal yang ingin dicapai bersama, Sehidup Sesurga. Perlu diingat oleh istri, pengambil keputusan terakhir adalah suami selaku kepala rumah tangga sekaligus orang yang akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kebahagiaan dan kenyamanan keluarga. Dan perlu dipahami oleh suami, jika terkadang istri bisa memberi masukan atas hal-hal yang tidak bisa dilihat (tidak dipertimbangkan sebelumnya) oleh suami, setidaknya dengan mendengarkan masukan istri juga akan membuat istri merasa dihargai
.
.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang istri membelanjakan sebagian dari harta suaminya tanpa menimbulkan kerusakan (bukan untuk perkara maksiat), ia memperoleh pahala dari belanjanya itu, dan bagi suaminya pun pahala karena dia yang telah mengupayakannya, dan pahala yang serupa bagi bendaharanya (yang mengatur keuangan keluarga); pahala sebagian di antara mereka tidaklah mengurangi pahala sebagian yang lain barang sedikit pun.”
(HR. Syaikhani melalui Siti Aisyah RA).
.
.
Pernikahan adalah ladang ibadah. Masing-masing pasangan memiliki kesempatan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Kuncinya 1, selalu melandaskan iman dalam setiap gerak dan keputusan yang diambil. Kembalikan pada Al-Qur’an dan Sunnah bila ada cek-cok yang terjadi.
.
Pernikahan = Ladang Ibadah
.
.
Ada 1 buah buku yang dapat Ayah dan Bunda jadikan referensi untuk melihat dan mencerna sekian banyak gelutan problematika kehidupan berumah tangga. Sebuah Catatan, karya epik dari Teh Wiwin Supiyah (owner Shaliha Hijab) ini, menceritakan tentang lika-liku perjalanan rumah tangganya bersama pujaan hati, Sang Dewa Selling, Kang Dewa Eka Prayoga.
Banyak kesempatan datang yang acapkali membuatnya ingin menyerah, namun ada lebih banyak lagi kesempatan yang memaksanya untuk berpasrah pada ketentuan-Nya. Karena ia meyakini, Allah telah mentakdirkan banyak hal baik untuknya di depan sana.
.
Beberapa coretan dalam buku ini, semoga dapat membantu anda dan pasangan untuk semakin mempererat dan melekatkan hubungan satu sama lain. Barokallah. Mintalah pada Allah, Sang Pembolak-balik hati untuk selalu memantapkan hati anda dan pasangan dengan keimanan kepada-Nya.
.
.
Wallahu a’lam bisshowab.