Yang Mau Kita Obrolin:

Daya Tarik Industri Perfilman Korea
Forbidden Dream, sebuah film berlatarkan sejarah Joseon yang bertemakan cita-cita dan harapan akan negara dan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih baik di masa depan.
Bisa dibilang Korea hampir selalu sukses membuat film-film bergenre sejarah. Setiap detil adegan, penokohan, dan alur cerita tampil memukau, bukan hanya sebatas penampilan fisik yang selalu bikin netizen kesengsem.
Dan menariknya dalam perfilman Korea, artis-artis senior memiliki tempat tersendiri dalam industri perfilman yang mereka kembangkan. Kita akan selalu bisa dengan mudahnya melihat wajah-wajah artis-artis senior Korea dalam berbagai genre film dan seri. Entah dalam serial khusus yang menampilkan banyak artis senior, atau serial yang menampilkan artis-artis senior saling berdampingan dengan juniornya.
Terbukti, dalam film besutan sutradara Hur Jin Ho ini, beberapa artis senior dilibatkan dalam peran utama yang menitikberatkan pada segi cerita dan karakter yang dimainkan masing-masing tokoh.
Siapa yang Berani Melarang Kamu Bermimpi?
Sejong yang Agung, raja dari dinasti Joseon di Korea (diperankan oleh Han Suk Kyu) mengalami banyak hambatan dan pengkhianatan dari seluruh mentri dan bawahannya untuk memperjuangkan semua mimpi dan cita-citanya.
Bagaimana tidak, jika mimpi yang Ia punya berpotensi mengubah seluruh sendi kehidupan dan tata kenegaraan yang ada. Dan bukan hanya itu, semakin nyata mimpi itu terwujud, semakin jelas nampaknya tatanan kebermasyarakatan akan terkena imbasnya.
Bayangkan India tanpa sistem kastanya, mungkin seperti itulah hal yang ingin dibangun King Sejong di masa itu.
Masa di mana pendidikan menjadi barang yang super mewah yang hanya boleh dikecap oleh kaum bangsawan dan pemerintahan. Masa di mana politik praktis berpihak pada kenyamanan kaum kelas atas dan kolusinya.
Mimpi yang ingin diwujudkan oleh King Sejong bukanlah hal yang mudah. Bersama Jang Yeong-sil (Choi Min-sik), ilmuwan terhebat yang dimiliki Joseon, berdua mereka menyatukan impian dalam studi astronomi terkini. Semua demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat seluruh negeri.
Mereka menciptakan bola dunia yang menggambarkan dengan tepat lokasi Joseon dan garis waktu yang membatasinya dengan wilayah lain. Menyadari untuk pertama kalinya, akan perbedaan zona waktu yang ada dan dampaknya pada kondisi alam sekitar.
Jika Mimpimu Bukan Hal yang Mustahil, Masihkah Kamu Ingin Mewujudkannya?
Bahkan sekaliber Raja Joseon, panglima perang sekaligus pemilik kekuasaan tertinggi dalam pemerintahannya, masih mengalami banyak hambatan dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.
Mimpi terbesar yang sangat ingin Ia perjuangkan, yaitu bisa memiliki abjad tersendiri dalam tatanan kenegaraannya. 1 langkah awal menuju masyarakat yang setara di semua tingkatan.
Tidak ada lagi sistem kelas untuk mengenyam dan menikmati pendidikan di seluruh Joseon. Siapapun bisa melakukannya, membaca dan menulis. Hal yang terlihat begitu sederhana bukan?
Tapi, jangan samakan dengan kondisi Kita saat ini. Di masa itu, hanya kaum terpelajar dan bangsawanlah yang bisa menikmati semua kemewahan dalam pendidikan.
Kebayang kan, bagaimana reaksi pemerintahan dan kaum kelas atas di masa itu, melihat masa depan Joseon yang tak lagi seindah dan senyaman sebelumnya. Jika kaum bangsawan dan kaum proletar bisa duduk berdampingan, masih adakah keistimewaan bagi kaum bangsawan dan kelas atas di masa itu dan kesudahannya?
Dan sekarang, sejauh apa Kita mau berlari untuk mengejar dan memperjuangkan semua mimpi yang Kita miliki? Karena percayalah, hanya Kita sendiri yang membatasi semua mimpi dan impian yang terlelap.
Bukan Dia, dan bukan juga Mereka.
Anugerah Cita-cita
Dalam suatu riwayat dikatakan:
Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya cita-cita (harapan) itu merupakan rahmat Allah bagi umatku, seandainya tidak ada cita-cita niscaya tiada seorang Ibu pun yang mau menyusukan anaknya, dan tiada seorang petani pun yang mau menanam pohon.” (HR. Dailami dan lainnya).
Setiap Kita, sama-sama memiliki waktu 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Dengan waktu yang sama, masing-masing orang mendapatkan hasil yang berbeda. Terlepas dari segala macam privilege yang melekat pada beberapa orang tertentu, bisa jadi faktor ‘WHY’ tadi memiliki pengaruh yang teramat besar dalam kesuksesan seseorang.
Kalau Kamu, masih adakah hal-hal yang Kamu inginkan di sisa umurmu?
Tunggu apa lagi? ^_^
Impian itu tidak akan pernah menghilang. Ia hanya akan terlelap untuk kemudian kembali lagi di masa tua Kita dalam wujud ‘Penyesalan.’
– anonymous –
Pic: asianmoviepulse.com, imdb.com