Yang Mau Kita Obrolin:

Pernah mendengar ungkapan ini?
- Secantik-cantiknya wanita, akhirnya Ia tetap dipilih juga.
- Dan sejelek-jeleknya wanita, Ia tetap berhak memilih.
Bukan Perempuan di Sarang Penyamun
Menjadi seorang wanita, bukanlah perkara mudah. Apalagi jika bersentuhan dengan dunia lelaki.
Bagi seorang wanita, untuk turut bertarung di arena lelaki, mestilah siap dengan segala macam celotehan usil khas lelaki yang boleh jadi, tidak akan pernah terucap di antara sesamanya.
Mulai dari menyangsikan kompetensi seorang wanita sebagai pribadi yang bisa berdiri sejajar dengan kaum lelaki, sampai celetukan-celetukan berbau menggoda, jika bukan sampai melecehkan yang seringkali terdengar kurang nyaman di telinga.
Ternyata Kita Berbeda, Antara Wanita dan Laki-laki
Ada sederet hal biasa dan tak biasa yang menjadikan perlunya pengaturan dalam pergaulan antar lawan jenis.
Itu sebabnya, Islam mengatur pergaulan antar lawan jenis dengan sebegitu detailnya. Sampai-sampai aurat pun (yang katanya Hak Asasi Manusia) diatur sedemikian rincinya.
Mana yang boleh ditampakkan, mana yang boleh dilihat oleh mahram, dan mana yang lebih baik dilihat dalam kesendirian.
Mengumbar kecantikan di hadapan semua manusia itu mudah, yang sulit itu menyembunyikan apa yang nampaknya bagus & indah di mata manusia dan menyimpannya hanya untuk diri sendiri.
– deft –
Ayyy, Aku Cantik Nggak?
Kodrat seorang wanita memanglah suka dengan pujian dan rayuan, mendambakan puja dan puji dari orang-orang di sekelilingnya.
Perlu bukti? Coba deh, jujur, meski pasanganmu cuek dan jauh dari kata romantis, sesekali pasti terbersit di hatimu untuk mendapatkan pujian dari kesayangan.

Nggak melulu soal paras wajah yang mendadak bersinar karena sapuan alas bedak dan merahnya gincu.
Tapi bisa juga dengan pujian-pujian ringan tentang betapa enaknya masakanmu hari ini, tentang betapa bahagianya Ia mempercayakan seluruh buah hatinya di tangan wanita yang tepat, atau tentang betapa senangnya Ia dengan usaha kerasmu untuk berbaur dengan keluarga besarnya.
The Reason Why?
Kalau wanita tidak menyukai pujian, tidak akan mungkin ada yang namanya operasi plastik, sedot lemak, dan jajaran produk skincare berbagai jenis mulai dari yang murahan sampai yang premium.
Berebut Cleopatra

Dari zaman dulu hingga saat ini, perempuan saling berlomba untuk menjadi yang tercantik.
Dan dari zaman Nabi Adam hingga Rasulullah SAW, yang namanya laki-laki selalu siap berkompetisi untuk memperebutkan yang tercantik versinya masing-masing.
Dan Kamu, Seperti apa Cleopatra versi Kamu?
Yang Lebih Indah dari Berlian
Dan bicara tentang aurat, yuk Kita ngobrol lebih spesifik.
Jujur deh, sebagai seorang wanita, apa pernah Kamu melihat salah satu atau beberapa bagian dari tubuhmu sendiri yang membuatmu merasa sedemikian menarik dan menggoda?
Yang tanpa harus diexpose ke orang lain pun, Kamu sendiri sudah merasa takjub ketika melihat/ menyentuhnya?
Pasti ada dong, bagian tubuh yang menurutmu menarik?
Jika Kita sebagai pemiliknya saja merasa hal tersebut menarik, bukan tidak mungkin orang lain pun akan menganggapnya demikian.
Apalagi lelaki, makhluk yang begitu mudah merespon pada daya tarik wanita.
Hijabmu Perisaimu
Itulah mengapa, Islam memerintahkan (perintah ya, bukan anjuran apalagi sekedar ajakan) kepada setiap muslimah untuk menutup rapat auratnya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Karena sedemikian menggodanya apa yang ada di balik hijab tersebut.

Hijab dan Wanita, Alasan Kenapa Kamu Berhijab? Apa nggak sayang, jika hal yang lebih indah dari berlian itu menjadi sebatas komoditi yang mudah diakses dalam penglihatan khalayak ramai, mulai dari Abang-abang, sampai Oom-Oom yang ‘kelaparan’.
O oo, Kamu Ketauan Pack!
Artikel ini ditulis, karena begitu seringnya Saya nge’gap’in Bapack-bapack, Mamang-mamang, Opa-opa (Korea mode on), dan kaum maskulin lainnya yang terlihat begitu antusias ketika memandang aurat wanita yang tersingkap atau yang diexpose dengan sengaja, terlepas dari apa pun maksud dan tujuannya.
Your Eyes

Saat pandangan lelaki bisa sedemikian berbeda arah dan artinya dengan pandangan wanita.
Ketika seorang wanita sibuk memandang, 1x tatapan bisa berlaku menyeluruh, tanpa harus menatap penuh pada objek yang dipandang.
Lain halnya dengan pandangan mata pria. Ketika seorang lelaki memandang, 1x pandangan akan menetap pada objek yang dituju. Ahh, apa nggak risih kalau begitu?
Seketika sadar, jika berhijab itu memanglah sebuah hidayah, bukan sebatas keinginan dan impian tersirat.