Bismillah…
“Sendirian aja, Gandengannya mana?”
“Sepatu aja ada pasangannya, Kamu mana nih?”
“Kapan Kawin? KUA udah pada tutup tuh, buku nikah udah pada abis.”
“Coba saya liat aura kamu, ini aura kamu belum kebuka nih, masih ada yang ketutup.”
“Gue curiga, jangan-jangan elu ‘dikerjain’ ya?” “Udah pernah cari tau belum?”
“Yaa, terserah lo aja sih, klo lebih pilih nunggu cowo yang ga jelas.”
“Bapak cuma mau, sebelum bapak sama ibu kenapa-kenapa, kamu udah ada yang jagain.”
“Ibu tuh kadang udah ga kuat, tetangga ngomong gini, ngomong gitu, semua tuh pada usil mulutnya. Cuma 1 aja tuh si mba Wangi, yang emang bener-bener peduli, lainnya mah engga, udah macem-macem omongannya.”
Masya Allah kamu, Jombloers sejati, mau bergaul dengan yang ABEGEH udah ga nyambung, bergaul sama mamak-mamak kadang terlalu rikuh, apalagi udah ditanya seputar anak. Belum lagi kalau badan lagi gendutan dikit, “Lagi isi ya? Udah berapa bulan? Anak ke berapa?” Giliran dijawab, “Engga, kok, ga lagi hamil.” Dan, “Ooo, emmm, tapi udah nikah kan?”
Anda-anda yang belum dianugerahi pernikahan oleh Allah, meski usia sudah lebih dari cukup, meski tuntutan dari sana-sini sudah sangat berlimpah, saya yakin, cobaan menjomblo lama nggak kalah hebat dengan hebatnya ujian pernikahan. Meski belum tentu juga yang menjomblo sanggup menghadapi rintangan demi rintangan dalam pernikahan.
Tetaplah berbaik sangka kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya berbaik sangka kepada Allah SWT termasuk beribadah kepada Allah SWT dengan baik.” Bersabarlah atas perkataan orang. Tidak perlu iri dengan karuna yang telah diberikan Allah kepada orang lain. InsyaAllah karunia Allah yang lebih baik sedang menantimu.
Itu semua kalimat-kalimat baik yang hanya bisa dijalankan dengan iman dan ketaqwaan, meninggalkan semua keinginan dan pemikiran pribadi. Tidak akan pernah mudah untuk dijalankan, bila tidak ada ingatan dan keyakinan akan takdir Allah SWT di dalamnya. Dan mungkin saja setelah semua masa sulit sudah berhasil anda hadapi dan anda ikhlaskan, setelah itu baru anda bisa perlahan meyakini jika semua hal memang sudah digariskan oleh-Nya.
“Ketahuilah seandainya umat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah SWT untukmu, dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah SWT padamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering (takdir telah dicatat) (H.R. Tirmidzi).
Wallahu a’lam bisshowab.