Always start with Basmallah

BORDER | Tetaplah Baik!

Bismillah…

 

Tulisan berikut mengandung spoiler, bagi anda penikmat drama seri Jepang, saya sarankan tonton filmnya dulu yaa…

 

Episode terakhir drama seri Border ini menceritakan tentang pergulatan batin dan kekecewaan Detective Ango Ishikawa (Shun Oguri) terhadap ketidakadilan sistem peradilan yang tidak berhasil menghukum dan memberikan efek jera yang setimpal untuk pelaku kejahatan.

 

Scene terakhir di mana Ishikawa terus saja dihantui perasaan bersalah karena tidak dapat membalas kematian korban dengan semestinya.

 

Seluruh tim kepolisian telah mengetahui siapa pembunuhnya, tapi karena tidak
adanya bukti yang cukup, pelaku tetap bebas berkeliaran dan melanjutkan perburuannya.

 

Desakan-desakan dalam kepala Ishikawa terus berkejaran, mencari kepuasan dalam bentuk keadilan bagi keluarga korban. Nalurinya berontak.

 

Ketika kebaikan dibalas dengan kebaikan, begitu pun seharusnya dengan kejahatan bukan?

 

Diam-diam, tanpa sepengetahuan anggota tim lainnya, Ishikawa mendatangi kediaman pelaku, mengancam dan meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan korban (anak tak berdosa yang tidak mengerti apa-apa dan menganggap semua orang dewasa di sekelilingnya baik dan bertanggung jawab).

 

Dalam keadaan terdesak, pelaku mengancam dan mempertanyakan langkah yang akan diambil Ishiwkawa. Sekalipun benar ia melakukan kejahatan tersebut, namun tetap saja tidak ada bukti yang dapat mengaitkannya dengan pembunuhan korban.

 

Ishikawa pun semakin meradang menyadari tidak ada hal lain yang dapat diperbuatnya.

 

Haruskah ia terus menjadi orang baik, yang menjunjung tinggi nilai dan keputusan peradilan meski jauh dari keadilan? Menyerah pada kejahatan yang sistematis?

 

Namun, masih ada satu pilihan tersisa, yaitu melenyapkan pelaku hingga tidak akan ada lagi anak-anak dan keluarga yang menjadi korban. Pembunuhan dibalas dengan pembunuhan.

 

Tidak butuh waktu lama bagi Ishikawa yang sudah dikuasai oleh amarahnya untuk mendorong pelaku dari puncak gedung tertinggi dan membalaskan kematian
korban.

 

Namun, akan butuh waktu seumur hidup baginya untuk menyesali perbuatannya.

 

Epilog:

Arwah pelaku muncul sambil menyeringai puas ke arah Ishikawa dan berkata:

 “Wellcome to this side”

 

Secara pribadi, saya suka sekali dengan akhir cerita film ini yang jauh dari
bayangan saya, ditambah lagi seakan mengingatkan untuk tetaplah berjalan sesuai koridor hidup yang telah kita buat.

 

Mungkin itu sebabnya film ini diberi judul Border, di mana setiap langkah hidup pasti akan menemui rintangan dan hambatan yang tidak kita harapkan.

 

Di mana pada akhirnya, setiap  ketidakbahagiaan mau tidak mau harus kita
anggap sebagai bagian dari takdir yang harus kita jalani.

 

Dan kemanapun takdir itu membawa kita, tetaplah ingat untuk selalu menjaga
kewarasan, prinsip, dan norma-norma hidup yang kita pegang.

 

Di sinilah nilai-nilai itu berperan sebagai Border, pembatas kita terhadap nilai-nilai yang akan merusak jati diri kita.

 

Batas itu kan, yang pada akhirnya membedakan kita dengan orang lain?

 

-Teruslah berjalan di atas kebaikan yang kamu pilih dan sanggup kamu pertanggungjawabkan bagi hidup dan matimu –

 

Ada 1 buku yang bisa menginspirasi Anda untuk terus konsisten berbuat baik tanpa ragu, tanpa takut dan tanpa bosan. Berisi cerita-cerita yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, beberapa tindakan kecil yang dilakukan dapat membawa dampak besar bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

 

Detonator Kebaikan, sebuah buku karangan Dewa Eka Prayoga, memaksa Anda untuk terus konsisten tanpa kenal lelah menebarkan semangat kebaikan di mana pun dan kapan pun, untuk selanjutnya, biarkan Allah yang akan memberi balasan atas setiap benih kebaikan yang ditanam.

 

Tunggu saatnya hingga panen itu datang.

 

Wallahu a’lam bisshowab.

dewi

Setiap Wanita punya cerita. Setiap manusia bisa bercerita. Setiap post di blog ini adalah rangkaian cerita kehidupan Kita, ya Saya dan Anda. Karena setiap Kita, melangkah di antara cerita 1 menuju cerita lainnya. Saat ini mungkin cerita Saya, besok bisa saja menjadi cerita Anda. *Writing Enthusiast* Selain mengelola laman dewifitriani.com, Saya pun aktif di samaraquran.com

You may also like...

2 Responses

  1. October 30, 2020

    […] Garis Takdir yang menghubungkan setiap insan. Dari setiap takdir baik dan […]

  2. June 16, 2021

    […] Dengan bahasa yang membumi, jernih, dan mengalir, Kek Jamil akan memandu step by step untuk merancang proposal terbaik dari versi terbaik dirimu. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *